URBim | for just and inclusive cities

Tentu kita masih ingat mengenai proses normalisasi waduk pluit yang dilakukan beberapa bulan lalu dan sempat menuai banyak protes dari warga setempat. Namun proses normalisasi waduk tersebut tetap terus dilakukan oleh Pemerintah daerah DKI Jakarta dengan tujuan mengembalikan fungsi waduk seperti semula yaitu tempat penampungan air. Bantaran waduk yang dulu menjadi tempat pembuangan sampah dan pemukiman kumuh, kini menunjukkan penampilan yang berbeda.

Saat ini sebagian bantaran waduk telah berubah menjadi taman dengan pepohonan yang tertata rapi. Taman seluas 5 hektar tersebut berada di sisi barat Waduk Pluit. Berbagai pohon yang ada di taman merupakan hasil sumbangan dari berbagai perusahaan swasta. Ada lebih dari 12 jenis pohon yang ditanam di sana, semuanya tanaman khas pesisir, misalnya pohon anggur laut (Coccoloba uvifera), kalpataru/keben (Barringtonia asiatica), trembesi (Samanea saman), dan ficus daun kecil (Ficus lyrata). Ada pula pohon jati (Tectona grandis) yang berjejer dan tumbuh lebih dari tiga tahun dengan tinggi tak kurang dari 5 meter.

Pohon-pohon itu ditanam cara selang-seling dengan jarak ideal. Pohon itu ditanam di kanan-kiri jalan beton selebar 3,5 meter untuk jalan inspeksi. Selain pohon, untuk mempercanti, bangku taman juga sudah terpasang disekitar taman. Bangku tersebut sama seperti yang terpasang di sepanjang Jalan Sudirman dan Jalan Thamrin, yang merupakan sumbangan dari pengusaha asal Solo.

Penataan taman tersebut merupakan tahap awal dimulainya pembangunan di sekitar bantaran Waduk Pluit. Selain taman, Pemprov DKI Jakarta juga berencana membangun penyulingan air bersih, tempat pemancingan, serta kawasan rekreasi.

Taman Waduk Pluit diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tepat pada hari kemerdekaan RI yaitu tanggal 17 Agustus 2013 yang lalu. Warga sekitar waduk menyambut gembira keberadaan taman ini, selain karena penampilannya merubah wajah Waduk Pluit yang dahulu kumuh menjadi lebih indah, taman ini juga merupakan ruang terbuka publik yang saat ini masih sangat jarang ditemui di ibukota Jakarta. Konsep taman yang memungkinkan warga berkumpul dan bersantai tentunya sangat dirindukan warga karena Jakarta saat ini penuh dengan mall dan pusat perbelanjaan modern. Meskipun pepohonan yang ada belum cukup rindang, namun kedepannya diharapkan taman-taman seperti ini akan terus tumbuh di titik-titik bantaran waduk menciptakan ruang terbuka yang nyaman bagi warga.

Photo credit: Daniel G.