URBim | for just and inclusive cities

Under the guardianship of Sandyawan Sumardi, a social activist, a poor community living on the riverbank of Ciliwung River in the most crowded area of Jakarta has been struggling to regain its human rights. Ciliwung is the name of the river that run through Jakarta and brings floods during the rainy season, as the mountainous areas above Jakarta turn from forest and water reservoir into beautiful villas for the rich. Amidst economic hardship and dire environmental conditions, this poor and vulnerable community is has set up “Ciliwung Merdeka,” or Free Ciliwung, a mobilizing platform to voice their social and political aspirations as members of the city and as Indonesian citizens. Read more.

Submitted by Riwanto Tirtosudarmo — Fri, 07/12/2013 – 15:37

Demam berdarah dengue (DBD) pertama kali ditemukan pada tahun 1968 di DKI Jakarta dan Surabaya dan hingga kini telah menyebar ke seluruh wilayah Indonesia. Kasus demam berdarah di Indonesia merupakan nomor dua tertinggi di dunia dan tertinggi di wilayah Asia Tenggara dengan angka kematian mencapai 1.125 kasus di tahun 2011. Baca lebih lanjut atau bergabung dalam diskusi.

Submitted by widya anggraini — Mon, 06/24/2013 – 00:00

Sebagai ibukota negara dengan penduduk sekitar 10 juta jiwa, Jakarta menjadi kota dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi. Kemacetan menjadi pemandangan sehari-hari bagi warga Jakarta. Meskipun begitu, transportasi publik tetap menjadi pilihan warga Jakarta untuk beraktifitas sehari-hari. Baca lebih lanjut.

Submitted by Nanda Ratna — Fri, 06/21/2013 – 11:05

The decision of Jakarta governor Jokowi and vice governor Ahok to start the people festival in Monas Park reflect their concern to reclaim public urban space for Jakarta’s people. The event, called Local Creative Products Week, ran from 14 to 16 June 2013 and attracted more than 75 thousand people, truly becoming a people’s festival. Read more.

Submitted by Riwanto Tirtosudarmo — Tue, 06/18/2013 – 11:01

Keputusan Jokowi dan Ahok selaku gubernur dan wakil gubernur Jakarta mengusung sebuah festival rakyat Jakarta di Taman Monas mencerminkan keprihatinan mereka untuk membawa kembali ruang publik kota untuk rakyat. Acara yang diberi nama Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) diselenggarakan selama tiga hari (14-16 Juni 2013) telah menarik lebih dari 75 ribu pengunjung benar-benar sebuah festival rakyat yang sesungguhnya. Baca lebih lanjut.

Submitted by Riwanto Tirtosudarmo — Tue, 06/18/2013 – 10:31

Pada awalnya Waduk Pluit memiliki luas 80 hektare. Sekarang luas waduk tersebut menyusut menjadi 60 hektare. Penyebabnya, 20 hektare luas waduk telah disesaki bangunan ilegal. Luas genangan waduk diperkirakan berkurang dari 80 hektar menjadi sekitar 60 hektar akibat maraknya hunian liar. Waduk juga dipenuhi sampah dan limbah buangan rumah tangga. Dampak berikutnya, terjadilah pendangkalan akibat sedimentasi. Dari kedalaman awal sekitar 20 meter, kedalaman rata-rata waduk seluas 80 hektar itu hanya berkisar 1-5 meter. Baca lebih lanjut.

Submitted by Nanda Ratna — Mon, 06/03/2013 – 13:46

Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Kelurahan Tengah berlokasi tak jauh dari Pasar Induk Kramat Jati. Tepatnya di pemukiman padat penduduk, RT 06/RW 10 Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Di lahan yang tidak terlalu luas, tumbuh berbagai macam tanaman pangan maupun tanaman obat. Sebagian besar perempuan di wilayah itu bekerja sebagai pengupas bawang merah. Bawang merah yang sudah dikupas harganya lebih mahal, mereka kemudian menjualnya di Pasar Induk Kramat Jati. Baca lebih lanjut atau bergabung dalam diskusi.

Submitted by Yuyun Harmono — Mon, 06/03/2013 – 00:00

Tidak seperti di negara-negara maju, anak sekolah di Indonesia umumnya tidak mendapatkan makan siang disekolah melainkan lebih sering membeli jajanan (street snack). Padahal usia anak sekolah adalah usia yang memerlukan gizi dan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang. Sudah menjadi rahasia umum bahwa jajanan di sekolah bukanlah makanan sehat, bahkan cenderung berbahaya bagi kesehatan, namun tetap saja jajanan ini digemari dan dibeli hampir setiap hari oleh anak-anak sekolah tersebut. Jajanan yang digemari anak-anak ini umumnya berwarna mencolok, rasanya gurih atau sangat manis dan harganya murah. Namun sayangnya para pedagang kurang memperhatikan kebersihan dan kandungan nutrisi dalam jajanan-jajanan tersebut, sehingga tidak jarang mereka menggunakan zat-zat yang berbahaya seperti pewarna pakaian, MSG dan pengawet. Baca lebih lanjut atau bergabung dalam diskusi.

Submitted by Nanda Ratna — Mon, 05/20/2013 – 00:00

Banjir adalah peristiwa rutin setiap tahun bagi warga Jakarta., tidak peduli bagi yang kaya atau yang miskin. Bedanya, warga Jakarta sekarang memiliki gubernur dan wakil gubernur yang memiliki komitmen untuk memecahkan masalah banjir. Banjir sendiri merupakan masalah yang harus dipecahkan, selain itu pemerintah kota juga harus memecahkan dampak banjir itu. Salah satu masalah yang merupakan dampak banjir adalah penyediaan perumahan untuk penduduk yang tinggal secara liar di areal waduk yang berfungsi sebagai penampung air di musim hujan. Selama bulan Januari-Februari tahun ini banjir besar melanda pemukiman liar di berbagai tempat di Jakarta, termasuk di areal waduk Pluit di Jakarta Utara. Baca lebih lanjut.

Submitted by Riwanto Tirtosudarmo — Fri, 05/17/2013 – 16:35

Flooding is a yearly event for all Jakartans, whether rich or poor. However, Jakarta now has a governor and a vice governor who are committed to solving the problems of flooding. The flooding in itself has yet to be solved, but many other problems caused by flooding have been taken on. One issue is providing homes for the poor who currently live in the dam area, which is supposed to be a reservoir during the rainy season. In January-February of this year, a big flood occurred, affecting the squatter communities in many areas of Jakarta, including on the Pluit Dam land in North Jakarta. Read more.

Submitted by Riwanto Tirtosudarmo — Fri, 05/17/2013 – 16:29